Sunday, March 25, 2012

Contextual Teaching and Learning ILMU PENGETAHUAN SOSIAL: SMP/MT Kelas VII Edisi 4/I




Penulis :
I Wayan Legawa - Suhadi Purwantara
Sugiharsono -  Purwadi Suhandini
Teguh Dalyono - Sunarko
Moch. Enoh - Endang Ekowati
Muhamad Nur Rokhman - Endang Mulyani
Catur Rismiati - Harianti
Suwito Eko Pramono - A.M. Sardiman
Ilustrasi, Tata Letak : Direktorat Pembinaan SMP
Perancang Kulit : Direktorat Pembinaan SMP
Buku ini dikembangkan Direktorat Pembinaan SMP
Ukuran Buku : 21 x 30 cm

RANGKUMAN

BAB I : Bentuk-bentuk muka bumi
Relief muka bumi terbentuk akibat adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen berupa tenaga tektonis, vulkamis dan seimik.
Tenaga endogen berperan sebagai pembentuk relief muka bumi, sedangkan tenaga eksogen berperan merusak relief muka bumi.
Tenaga eksogen meliputi pelapukan, erosi, dan sedimentasi.
Relief muka bumi yang terbentuk dapat dibedakan menjadi relief daratan dan relief dasar laut.

BAB II : Kehidupan Pada Masa Pra Aksara Di Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yaitu suatu daerah yang terletak di negara Myanmar. Di samping itu, di Indonesia banyak ditemukan fosil dan artefak dari manusia purba.
Pada awalnya, masyarakat pra aksara hidup secara nomaden. Dalam perkembangannya, kehidupan mereka mengalami perubahan dari nomaden menjadi semi nomaden. Akhirnya, mereka hidup secara menetap di suatu tempat dengan tempat tinggal yang pasti.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat pra aksara menggunakan beberapa jenis peralatan, baik yang terbuat dari batu maupun logam. Oleh karena itu, masyarakat pra aksara telah menghasilkan kebudayaan materi (fisik).
Di samping kebudayaan fisik, masyarakat pra aksara juga telah menghasilkan kebudayaan rohani, yaitu aliran kepercayaan animisme dan dinamisme.
Berdasarkan hasil-hasil kebudayaan, maka zaman pada masa pra aksara dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu zaman batu dan zaman logam.


BAB III : Interaksi Sosial dan Sosialisasi
Interaksi sosial adalah proses di mana orang-orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Yang terpenting dalam interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik. Agar interaksi sosial dapat berlangsung dengan lancar dibutuhkan dua syarat, yaitu harus ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial terjadi antara manusia dengan manusia.
Kontak sosial dapat dilakukan secara face to face atau secara langsung dan dapat dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan media perantara, seperti surat, telepon rumah, handphone, telegram, internet.
Untuk terjadinya interaksi social, di samping kontak social, diperlukan juga komunikasi. Manusia mengembangkan komunikasi dalam dua bentuk, yaitu komunikasi non-verbal dan komunikasi verbal.
Komunikasi non-verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa isyarat, seperti anggukan dan gelengan kepala, kepalan tangan, menangis, tertawa, tersenyum, dan sebagainya. Bahasa-bahasa isyarat tersebut mempunyai makna bersama dan bersifat standar.
Sedangkan komunikasi verbal adalah komunikasi melalui kata-kata.
Kata-kata adalah simbol-simbol suara yang mempunyai arti bersama dan bersifat standar. Melalui simbol-simbol suara yang mempunyai arti bersama dan bersifat standar inilah antarmanusia dapat saling memahami.
Ketertiban masyarakat tidak lahir dari proses yang bersifat kodrati atau bersifat alamiah, melainkan lahir melalui proses belajar. Proses belajar seperti itu berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat dan sepanjang masyarakat itu masih ada. Proses belajar seperti itulah yang dalam sosiologi disebut dengan sosialisasi. Melalui sosialisasi individu-individu masyarakat belajar mengetahui dan memahami perilaku apaakah yang harus dilakukan dan perilaku apakah yang harus tidak dilakukan dalam masyarakat. Melalui sosialisasi anggota masyarakat akan saling mengetahui peranan masing-masing dalam masayarakt, dan karena itu anggota masayarakat dapat berperilaku sesuai dengan peranan sosial masing-masing itu, tepat sesuai yang diharapkan oleh norma-norma sosial yang ada. Sosialisasi adalah suatu proses belajar yang seseorang menghayati (internalisasi) norma-norma sosial di mana ia hidup sehingga menjadi individu yang baik. Proses sosialisasi mempunyai peran yang sangat penting bagi keberlangsungan keadaan tertib masyarakat. Hanya melalui sosialisasi itu norma-norma sosial dapat diwariskan dari generasi ke genarasi. Bagi individu, sosialisasi juga mempunyai peran yang cukup penting. Melalui sosialisasi individu sebagai anggota masyarakat dapat hidup normal dalam masyarakat. Keluarga merupakan lembaga yang pertama dan sangat penting yang menjalankan sosialisasi terhadap individu manusia. Lembaga lain yang juga menjalankan sosialisasi adalah sekolah dan kelompok bermain, dan masih banyak lembaga lainnya.
Kepribadian seseorang terbentuk melalui sebuah proses yang panjang. Paling tidak ada 4 faktor yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu pembawaan, lingkungan fisik, kelompok dan kebudayaan
Secara umum bentuk interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerjasama, dan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan perpecahan.

BAB IV : Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi
Manusia sering disebut mahkluk beraspek jamak (multi dimensi). Hal ini nampak pada sebutan “manusia sebagai mahkluk social” atau “makhluk ekonomi” atau “mahkluk bermoral”. Tiga sebutan ini bisa disatukan menjadi “manusia adalah mahkluk sosial-ekonomi yang bermoral”.
Disebut mahkluk social karena manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain dank arena itu selalu berkeinginan menjalin hubungan dengan manusia lain. Manusia tidak dapat hidup sendirian tanpa bantuan orang lain. Disebut mahkluk ekonomi karena manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang rasional.
Rasional di sini berarti selalu mempertimbangkan kurban dan hasil.
Efisien dan efektif. Sedangkan disebut makhluk bermoral dalam arti manusia selalu berusaha bertindak sesuai dengan norma atau aturanaturan yang bersumber dari masyarakat, adat istiadat, agama, etika, dan sebagainya. Maka kalau manusia disebut mahkluk social ekonomi yang bermoral, itu berarti bahwa dalam menjalin hubungan dengan orang lain maupun dalam upaya memenuhi kebutuhannya, manusia dituntut untuk melaksanakannya berdasarkan aturan-aturan yang ada.


BAB V : Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi
Tindakan ekonomi dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya untuk meningkatkan kesejahteraan. Dorongan atau alasan yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi, pada dasaranya dapat berupa motif ekonomi maupun motif non-ekonomi.
Motif ekonomi dari tindakan ekonomi adalah memperoleh laba atau keuntungan.Jenis motif non ekonomi diantaranya adalah motif sosial, pendidikan, penghargaan, kekuasaan, kedudukan, kedamaian dan keamanan.
Agar tindakan ekonomi dapat mencapai hasil yang optimal, maka tindakan ekonomi tersebut harus didasarkan pada prinsip ekonomi.Prinsip ekonomi berbunyi: dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil/kepuasan yang maksimal atau dengan pengorbanan minimal diperoleh hasil/kepuasan yang tertentu

BAB VI : Peta, Atlas, dan Globe
Berdasarkan skalanya, peta topografi atau peta umum dibedakan Skala besar, Skala menengah, Skala kecil, dan Skala sangat kecil
Informasi yang diperoleh dari peta, atlas dan globe adalah lokasi, arah, jarak, luas. Letak lintang, letak bujur, dan penentun waktu

BAB VII : Sketsa dan Peta Wilayah
Berdasarkan pengetahuan lingkungan sekitar, mental map, sketsa, skala, dan simbol, maka dapat belajar membuat peta lingkungan seperti peta sekolah.

BAB VIII : Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia
Peristiwa-peristiwa di belahan Bumi Utara
1.    Pada tanggal 21 Juni kedudukan matahari semu berada di belahan Bumi Utara
2.    Dibelahan Bumi Utara pada saat itu terjadi musim panas
3.    Temperatur udara di daerah tersebut panas
4.    Tekanan udara di daerah tersebut rendah
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dibelahan Bumi Selatan pada saat matahari berada di belahan Bumi Utara.
1.    Dibelahan Bumi Selatan mengalami musim dingin
2.    Dibelahan Bumi Selatan temperatur udara dingin
3.    Karena temperaturnya dingin maka tekanan udara di daerah tersebut tinggi.
4.    Keadaan ini akan terjadi sebaliknya bila pada tanggal 22 Desember matahari berada di belahan Bumi Selatan
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang meiliki kekayaan Flora dan Fauna yang beraneka ragam. Keragamannya Terbagi menjadi tiga daerah yaitu termasuk tipe Asia, Tipe Australia, dan diantaranya merupakan daerah peralihan yang memiliki karakteristik tersendiri.

BAB IX : Gejala-Gejala Di Atmosfer dan Hidrosfer
Atmosfer terdiri atas 5 lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer. Proses cuaca hanya terjadi di lapisan troposfer.
Unsur-unsur cuaca meliputi temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, awan dan hujan.
Hidrosfer dibedakan menjadi perairan darat dan perairan laut. Perairan darat meliputi air tanah, air sungai, rawa dan danau, sedangkan perairan laut mencakup seluruh air laut.

BAB X : Penggunaan Lahan dan Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi penduduk sangat dipengaruhi oleh kampakan alam daerah yang bersangkutan. Di daerah pantai sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan. Di daerah dataran tinggi sebagian besar penduduknya sebagai petani. Sedangkan di daerah dataran rendah mata pencaharian penduduk sangat bervariasi.
Menurut jenisnya penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi penggunaan lahan pertanian dan non pertanian. Sedangkan menurut lokasinya penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi penggunaan lahan di perdesaan dan di perkotaan.
Pola permukiman penduduk dapat dibedakan menjadi pola permukiman memanjang, memusat dan menyebar.

BAB XI : Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha
Proses masuknya pengaruh Hindu Budha ke Indonesia, terdapat empat teori yaitu: Brahmana, Ksyatria, Waisya dan Arus Balik. Masing-masing teori mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dengan masuknya pengaruh Hindu Budha ke Indonesia ini maka terjadilah akulturasi kebudayaan antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan India.
Corak kehidupan masyarakat Hindu dibedakan atas empat kastatau kelas yaitu dari  akasta yang paling tinggi sampai kasta yang rendah, sebagai berikut :Kasta Brahmana : terdiri atas para pemimpin agama atau pendeta, Kasta Ksatria : terdiri atas para bangsawan, raja dan keturunannya serta prajurit-pemerintahan, Kasta Waisya : terdiri atas para pengusaha dan pedagang, Kasta Sudra : terdiri atas para petani, pekerja kasar. Kedatangan hinduisme ternyata dengan unsur kebudayannya.
Unsur-unsur kebudayaan India berpengaruh kuat terhadap budaya Indonesia. Tetapi unsur-unsur asli kebudayaan “Indonesia” tidak lebur, dan tidak kehilangan kepribadian Indonesia. Terjadi akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, sehingga lahir budaya Indonesia yang baru. Pengaruh India di Indonesia dalam sistem pemerintahan, adalah adanya sistem pemerintahan secara
sederhana.
Pemerintahan yang sederhana, adalah semacam pemerintah di suatu daerah tertentu atau suatu desa, ada seorang yang diangkat sebagai pemimpin atau kepala suku oleh rakyat. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya yang sudah tua, bijaksana serta punya kelebihan tertentu baik dalam bidang ekonomi, berwibawa, sakti.
Perkembangan kerajaan Hindu Budha di Indonesia diawali kerajaan Kutai dan diakhiri dengan keruntuhan Majapahit. Peninggalan-peninggalan sejarah ada beberapa jenisnya, seperti komplek percandian, pemandian, keraton, makam. Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa, Stupika

BAB XII : Perkembangan Masyarakat Pada Masa Islam Di Indonesia
Islam merupakan salah satu agama wahyu yang diturunkan oleh Allah swt melalui Nabi Muhammad saw sebagai agama pencerahan dan pembaruan.
Perkembangan Islam sangat besar ke seluruh jazurah Arab, bahkan sampai ke Afrika, Eropa, India, Cina, dan Kepulauan Indonesia.
Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Oleh karena itu, para pedagang memiliki peranan yang besar dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Sedangkan penyebaran Islam ke daerah pedalaman Indonesia dilakukan oleh para wali, ulama, dan santri. Di samping itu, peranan para raja dalam mengembangkan ajaran Islam sangat besar, terutama melalui pendirian kerajaan-kerajaan Islam.
Berbagai peninggalan Islam di Indonesia yang dapat ditemukan sampai sekarang, di antaranya: masjid, menara, makam, kaligrafi, seni bangunan, dan sebagainya.

BAB XIII : Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa
Paling tidak ada empat faktor yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Eropa berdatangan ke kawasan Nusantara. Pertama, munculnya merkantilisme, kedua terjadinya revolusi industri, ketiga, jatuhnya
Konstantinopel dan keempat, semangat 3 G (gold, gospel dan glory).
Pada tahun 1511 Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerqee berhasil menguasai Malaka. Dari Malaka inilah Portugis meluaskan pengaruh dan perdagangannya ke Indonesia. Tahun 1522 Portugis mendirikan benteng pertahanan Saint John di Ternate. Dengan kedudukan yang semakin kuat ini, Portugis kemudian menguasai kegiatan perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Keberhasilan Portugis mendorong bangsa Spanyol ke Indonesia.
Mereka lebih tertarik bersekutu dengan Tidore. Terjadilah persaingan antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tahun 1534 keduanya menyepakati diadakanlah Perjanjian Saragosa. Keberhasilan bangsa Portugis dan Spanyol mendorong bangsa Belanda ingin mencari penghasil rempah-rempah. Di bawah pimpinan Cornelis de Heutman pada tahun 1596 rombongan orang-orang Belanda sampailah di banten. Pada tahun 1598 datang lagi rombongan orang-orang Belanda di bawah pimpinan van Nede dan van Heemskerck di Banten. Pada tahun 1599 datang armada yang dipimpin Jacob van Neck di Maluku. kedatangan orang-orang Belanda ini diterima dengan baik-baik.
Berkembangnya Agama Nasrani di Indonesia tidak bisa lepas dari kedatangan bangsa Barat. Salah satu dari semangat tiga G itu adalah gospel (agama). Dari segi agama, ambisi orang-orang Eropa ke kawasan Timur berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk melanjutkan Perang Salib dan sekaligus menyebarkan agama Kristen.
Terdapat perbedaan pendapat tentang sejarah awal keberadaan penganut Nasrani di Indonesia. Pendapat pertama menyatakan bahwa sudah terdapat orang beragama Nasrani sebelum kehadiran bangsa Barat di Kepulauan Indonesia, yaitu pada abad ke-7 berdasarkan diketemukannya orang yang beragama Katholik di Barus dan Sibolga. Pendapat kedua menyatakan kehadiran pengaut Nasrani baru ada setelah kehadiran orang Barat. Pendapat ini berpegang pada peristiwa pemandian terhadap penduduk Halmahera pada tahun 1534. Peristiwa ini secara luas dipegang sebagai awal penasranian penduduk di Kepulauan Indonesia.
Perkembangan agama Katholik semakin pesat sejak rohaniawan Spanyol bernama Francisacus Xaverius bersama Ignatius Loyolo melakukan kegiatan keagamaan di tengah-tengah masyarakat Ambon, Ternate dan Morotai antara tahun 1546-1547. Kehadiran Belanda di Indonesia merubah peta pengkristenan di wilayah Maluku. Di Maluku sebagian besar penduduk yang telah beragama Katholik berganti menjadi Calvinis. Pada tahun 1619 Pendeta Hulsebos mendirikan jemaat pertamanya di Jakarta. Memasuki abad ke-19 penyebaran agama Nasrani semakin meluas ke berbagai wilayah di Indonesia.

BAB XIV : Kegiatan Pokok Ekonomi
Kegiatan pokok ekonomi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
Produksi bisa diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang/jasa, atau kegiatan menambah nilai/kegunaan suatu barang. Produksi ini dapat dikelompokkan menjadi lima bidang, yaitu bidang produksi ekstraktif, agraris, industri manufaktur,
perdagangan, dan jasa.
Untuk melakukan produksi diperlukan faktor produksi yang terdiri dari sumber alam, kerja manusia, modal, dan kewirausahaan.
Oleh karena kebutuhan manusia yang terus meningkat, produksi juga harus ditingkatkan atau diperluas. Perluasan/ peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi.

BAB XV : Badan Usaha dan Perusahaan
Bentuk perusahaan dagang merupakan bentuk perusahaan yang paling banyak terdapat dalam masyarakat. Hal ini disebabkan perusahaan dagang lebih mudah dan
bisa dilaksanakan dengan modal yang kecil saja.
Hampir semua Perjan di Indonesia telah diubah menjadi Perum karena pengelolaan Perjan cenderung tidak efisien, dan merugikan Negara.
Peran serta koperasi dalam mendukung kemajuan perekonomian
nasional baru sekitar 4%, sedangkan yang 20% BUMN, dan yang 76% merupakan peran BUMS non-koperasi.
Pada dasarnya pengertian badan usaha berbeda dengan perusahaan, meskipun masyarakat umum cenderung menggunakan istilah perusahaan untuk kedua istilah tersebut. Dilihat dari jenis/bidang usahanya, dikenal perusahaan ekstraktif, agraris, industri manufaktur, perdagangan, dan jasa, sedangkan dilihat dari tingkatannya dikenal perusahaan kecil, menengah, dan besar. Sementara itu badan usaha dapat dikelompokkan berdasarkan pemilik modalnya dan bentuk hukumnya. Berdasarkan pemilik modalnya, dikenal BUMN, BUMS, dan BU Campuran. BUMN terdiri atas Perjan, Perum, dan PD, sedangkan BUMS terdiri atas Po, Firma, CV, PT, Yayasan, dan Koperasi. Sementara itu satu-satunya jenis BU Campuran adalah PT-Persero.
BU memilki peran yang sangat penting dalam mennggerakkan roda perekonomian nasional. Peran utamanya adalah sebagai penghasil barang dan jasa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun Negara untuk memenuhi kebutuhan hidup dan penyelenggaraan pemerintahan.
Selain itu, BU juga memiliki peran sosial sebagai penyedia lapangan kerja bagi masyarakat, sehingga dapat menekan pengangguran.

BAB XVI : Kewirausahaan
Kreativitas merupakan kunci utama untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses.
Kreatif berarti kemampuan untuk menciptakan sesuatu.
Jadi seseorang dikatakan memiliki sifat kreatif apabila seseorang tersebut memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu.
Seseorang dikatakan kreatif apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: berfikir ke depan, mempunyai kebiasaan belajar sendiri, belajar dari kegagalan, belajar dari pengalaman orang lain, menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari selalu dibutuhkan barang dan jasa sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan,sehingga akan selalu berusaha untuk menciptakan barang dan jasa.
Kewirausahaan pada intinya merupakan kemampuan dalam berfikir dan bertindak kreatif yang dijadikan dasar dan kiat untuk menciptakan nilai tambah barang (nilai jual) yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.
Ciri-ciri wirausaha (entrepeneur) disamping kreatif, juga orang yang (1) percaya diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6) keorisinal.
Agar bisnis dapat berkembang dengan baik, maka para pelaku bisnis perlu memperhatikan etika bisnis.
Kemandirian merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain, dan bahkan mencoba memecahkan masalah sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.
Kemandirian mendorong individu untuk berprestasi dan berkreasi, mendorong menjadi manusia yang produktif dan efisien serta membawanya ke arah kemajuan.

No comments:

Post a Comment