P E N D A H U L U A N
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak
menemui suatu alat yang mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya
contoh ; Dirumah, kita sering melihat televisi, mendengarkan lagu melalui tape
atau CD, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan telephone. Dikantor kita
menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan dengan faximile,
berkomunikasi dengan telephone. Dipabrik kita memakai alat deteksi,
mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa
melihat lampu lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis hidup
bila malam tiba, atau papan reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan
masih banyak contoh yang lainnya. Dari semua uraian diatas kita dapat
membuktikan bahwa pada zaman sekarang ini kita tidak akan lepas dari perangkat
yang menggunakan elektronika sebagai dasar teknologinya.
KONSEP DASAR LISTRIK
Dalam mempelajari lsitrik, maka konsep dasar listrik sangatlah diperlukan. Konsep dasar listrik tersebut meliputi konsep tentang arus listrik, konsep tentang beda potensial listrik dan konsep tentang hambatan listrik.
Dalam suatu rangkaian listrik sederhana terdapat tiga buah unsur pokok, yaitu beda potensial, kuar arus listrk, dan hambatan listrik. Dari tiga konsep dasar ini, maka akan berkembang hal yang lebih luas, seperti energi listrik, dala listrik, efisiensi, dan lain sebagainya.
ARUS LISTRIK
Arus Listrik adalah aliran muatan listrik. Konsep arus listrik ini akan melahirkan istilah kuat arus listrik, di mana kuat arus listrik adalah aliran muatan listrik dalam suatu penghantar tiap satu satuan waktu. Arah arus listrik ini berlawanan dengan arah aliran elektron, di mana arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Sekilas memang terlihat bahwa analogi arus listrik dapat disamakan dengan analogi air yang bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, akan tetapi analogi aliran air ini kurang tepat. Hal ini disebabkan karena aliran air tidaklah bersiklus, sedangkan aliran listrik bersiklus. Oleh katena itu, analogi yang paling tepat dipakai adalah anlogi air yang digerakkan oleh pompa ke tyempat asalanya
Adanya arus listrik menyebabkan lampu atau komponen komponen elektronika dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah simulasi arus listrikdalam suatu rangkaian listrik tertutup, di mana adanya arus listrik ini menyebabkan lampu dapat menyala.
Arus listrik mulai dari kutub positif ke kutub negatif, sedangkan elektron mengalir berlawanan dengan arah arus listrik.
Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama
Dalam suatu rangkaian listrik sederhana terdapat tiga buah unsur pokok, yaitu beda potensial, kuar arus listrk, dan hambatan listrik. Dari tiga konsep dasar ini, maka akan berkembang hal yang lebih luas, seperti energi listrik, dala listrik, efisiensi, dan lain sebagainya.
ARUS LISTRIK
Arus Listrik adalah aliran muatan listrik. Konsep arus listrik ini akan melahirkan istilah kuat arus listrik, di mana kuat arus listrik adalah aliran muatan listrik dalam suatu penghantar tiap satu satuan waktu. Arah arus listrik ini berlawanan dengan arah aliran elektron, di mana arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Sekilas memang terlihat bahwa analogi arus listrik dapat disamakan dengan analogi air yang bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, akan tetapi analogi aliran air ini kurang tepat. Hal ini disebabkan karena aliran air tidaklah bersiklus, sedangkan aliran listrik bersiklus. Oleh katena itu, analogi yang paling tepat dipakai adalah anlogi air yang digerakkan oleh pompa ke tyempat asalanya
Adanya arus listrik menyebabkan lampu atau komponen komponen elektronika dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah simulasi arus listrikdalam suatu rangkaian listrik tertutup, di mana adanya arus listrik ini menyebabkan lampu dapat menyala.
Arus listrik mulai dari kutub positif ke kutub negatif, sedangkan elektron mengalir berlawanan dengan arah arus listrik.
LISTRIK AC DAN DC
Listrik yang kita
kenal dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan kebergantungannya terhadap waktu
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu listrik AC dan listrik DC.
Listrik AC
(Alternating Current) memiliki tegangan maupun kuat arus yang merupakan fungsi
periodik terhadap waktu, sedangkan listrik DC (dalam hal ini adalah DC halus)
tidak merupakan fungsi waktu. Besarnya amplitudo/beda potensial listrik DC
merupakan bilangan yang konstan sepanjang waktu apabila komponen rangkaian
tidak berubah nilai.
Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu
dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu
(mempunyai perida waktu : T).
Sifat-sifat Listrik AC
Listrik AC
(Alternating Current) merupakan listrik yang kuat arus maupun tegangannya
merupakan fungsi periodik dari waktu, dalam artian besar arus maupun tegangan
dari listrik ini berubah ubah secara periodik.
Sifat-sifat Listrik DC
Listrik
DC (Direct Current) merupakan listrik yang kuat arusmaupun tegangannya tidak
merupakan fungsi periodik dari waktu, dalam artianbesar arus maupun tegangan
dari listrik ini merupakan bilangan konstan (C).
BEDA POTENSIAL LISTRIK
Agar terjadi alairan muatan (arus listrik) dalam suatu rangkaian tertutup, maka haruslah ada beda potensial/beda tegangan di kedua ujung rangkaian. Beda potensial listrik adalah energi tiap satu satuan muatan.
Jika energi tiap muatan habis akibat penggunaan, maka di kedua ujung rangkaian tidak akan ada beda potensial (beda potensial bernilai nol). Akibatnya komponen-komponen elektronika seperti lampu, trafo, dan lain sebagainya tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Perhatikanlah gambar berikut. Adanya beda potensial pada ujung ujung sumber tegangan, menyebabkan lampu dalam rangkaian tertutup tersebut dapat menyala. Pada lampu terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor dan cahaya.
Untuk mengukur langsung beda potensial listrik pada lampu, maka dipasanglah alat ukur tegangan/beda potensial seperti terlihat pada gambar. Pada gambar tersebut, alat ukur tegangan dipasang paralel dengan komponen yang hendak diukur beda potensialnya.
Beda potensial listrik dalam suatu rangkaian tertutup dapat diubah ubah dengan cara mengubah besarnya sunber tegangan.
HAMBATAN LISTRIK
Dalam suatu rangkaian listrik tentu terdapat hambatan. Hambatan/resistansi merupakan karakteristik umum dari suatu rangkaian. Berikut akan dijelaskan secara lebih detail karakteristik hambatan komponen-komponen dalam rangkaian listrik
1) Hambatan Kawat Penghantar
Besarnya hambatan kawat penghantar dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu Hambatan Jenis
Penghantar,Panjang Penghantar, dan Luas Penampang Penghantar
2) Hambatan Resistor
Dalam suatu rangkaian, kadangkala digunakan resistor sebagai penghambat arus. Resistor digunakan agar tidak membuang banyak biaya dalam pembuatan suatu hambatan. Besarnya resistansi suatu resistor dapat kita tentukan secara langsung menggunakan alat ukur hambatan (ohmmeter) atau bisa juga dilakukan penghitungan manual menggunakan kode warna resistor. Terkait dengan kode warna resistor, akan dijelaskan seperti berikut
Model Resistor
Apakah anda pernah melihat resitor?
Berikut adalah contoh resistor yang sering digunakan dalam bidang elektronika/kelistrikan dan sudah lengkap dengan kode warnanya. Untuk melihatnya, tekanlah tombol di bawah ini
Hambatan Dipengaruhi Oleh Suhu/Temperatur
Salah satu faktor luar/eksternal yang sangat berpengaruh terhadap hambatan penghantar adalah suhu atau temperatur. Semakin tinggi temperatur suatu penghantar, semakin tinggi pula getaran elektron-elektron bebas dalam penghantar tersebut. Getaran elektron-elektron bebas inilah yang akan menghambat jalannya muatan listrik (arus listrik) dalam penghantar tersebut. Adapun hambatan jenis penghantar (ρ) akan berubah seiring dengan perubahan temperatur. Semakin tinggi temperatur penghantar, hambatan jenisnya akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Perubahan hambatan jenis ini selanjutnya akan diikuti oleh perubahan hambatan total (R) penghantar itu sendiri.
RANGKAIAN
LISTRIK
Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen
elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang
memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu rangkaian
listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut berada dalam
keadaan terbuka.
Rangkaian
Listrik Seri
Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di
mana input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit
kabel penghubung). Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga
memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga
buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari
output lampu yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu
yan lain akan ikut padam.
Persamaan persamaan
dalam rangkaian hambatan seri
Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari
dari persamaan awal, di mana kuat arus listrik pada tiap tiap hambaran adalah
sama, sedangkan beda potensial di tiap tiap hambatan bernilai berbeda.
Rangkaian Listrik
Paralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di
mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu
sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam
rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki
kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah lampu tersusun paralel, jika salah satu
lampu dicabut atau rusak, maka lampu yang lain tidak akan ikut mati.
Persamaan Persamaan
Dalam Rangkaian Hambatan Paralel
Persamaan hambatan pengganti paralel dapat dicari dari
persamaan awal, di mana beda potensial di masing masing komponen adalah sama
satu sama lain, sedangkan kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus di masing masing komponen.
RANGKAIAN LISTRIK
CAMPURAN
Rangkaian listrik campuran (seri-paralel) merupakan
rangkaian listrik gabungan dari rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik
paralel. Untuk lebih jelasnya tentang rangkaian listrik gabungan (seri-paralel)
perhatikanlah ilustrasi berikut
Untuk mencari besarnya hambatan pengganti rangkaian listrik
gabungan seri - paralel adalah dengan mencari besaranya hambatan tiap tiap
model rangkaian (rangkaian seri dan rangkaian paralel), selanjutnya mencari
hambatan gabungan dari model rangkaian akhir yang didapat. Misalnya seperti
rangkaian di atas, maka model rangkaian akhir yang didapat adalah model
rangkaian seri, sehingga hambatan total rangkaian dicari dengan persamaan
hambatan pengganti rangkaian hambatan seri.
Persamaan Persamaan
Dalam Rangkaian Listrik Campuran
Rangkaian hambatan campuran seri-paralel terdiri dari dua
jenis rangkaian, yaitu rangkaian hambatan seri dan rangkaian hambatan paralel.
Persamaannnya tidak lain adalah persamaan yang berlaku dalam rangkaian seri dan
rangkaian paralel.
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
ENERGI LISTRIK
Pengertian Energi Listrik
Secara umum energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau kerja.
Sedangkan bentuk usaha atau kerja dalam dunia kelistrikan adalah proses perubahan energi listrik ke dalam bentuk energi yang lain.
Alat-alat yang digunakan dalam proses perubahan bentuk energi listrik disebut dengan konverter. Beberapa contoh konverter antara lain: lampu, seterika, tape recorder dan lain-lain.
Dalam setiap proses perubahan bentuk energi, tidak hanya satu jenis energi baru yang didapatkan, tetapi selalu ada energi dalam bentuk lain yang mengikuti perubahan bentuk energi yang utama, energi panas adalah salah satu contohnya.
Bagaimana energi panas ini dapat menyertai setiap proses perubahan bentuk energi?
Arus listrik sebenarnya adalah aliran muatan listrik dalam sebuah penghantar, tumbukan antara elektron menimbulkan efek panas dalam penghantar.
Pada alam akan berlaku hukum Kekekalan Energi dimana energi sebetulnya tidak dapat dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Contohnya pada pembangkit listrik, energi dari air yang bergerak akan berpindah menjadi energi yang menghasilkan energi listrik, energi listrik akan berpindah menjadi energi cahaya jika anergi listrik tersebut melewati suatu lampu, energi cahaya akan berpinda menjadi energi panas jika bola lampu tersebut pemakaiannya lama, demikian seterusnya.
Untuk menyatakan apakah energi dikirim atau diserap tidak hanya polaritas tegangan tetapi arah arus juga berpengaruh.
Elemen/komponen listrik digolongkan menjadi :
1. Menyerap energi
Jika arus positif meninggalkan terminal positif menuju terminal
elemen/komponen, atau arus positif menuju terminal positif elemen/komponen
tersebut.
Secara umum energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau kerja.
Sedangkan bentuk usaha atau kerja dalam dunia kelistrikan adalah proses perubahan energi listrik ke dalam bentuk energi yang lain.
Alat-alat yang digunakan dalam proses perubahan bentuk energi listrik disebut dengan konverter. Beberapa contoh konverter antara lain: lampu, seterika, tape recorder dan lain-lain.
Dalam setiap proses perubahan bentuk energi, tidak hanya satu jenis energi baru yang didapatkan, tetapi selalu ada energi dalam bentuk lain yang mengikuti perubahan bentuk energi yang utama, energi panas adalah salah satu contohnya.
Bagaimana energi panas ini dapat menyertai setiap proses perubahan bentuk energi?
Arus listrik sebenarnya adalah aliran muatan listrik dalam sebuah penghantar, tumbukan antara elektron menimbulkan efek panas dalam penghantar.
Pada alam akan berlaku hukum Kekekalan Energi dimana energi sebetulnya tidak dapat dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Contohnya pada pembangkit listrik, energi dari air yang bergerak akan berpindah menjadi energi yang menghasilkan energi listrik, energi listrik akan berpindah menjadi energi cahaya jika anergi listrik tersebut melewati suatu lampu, energi cahaya akan berpinda menjadi energi panas jika bola lampu tersebut pemakaiannya lama, demikian seterusnya.
Untuk menyatakan apakah energi dikirim atau diserap tidak hanya polaritas tegangan tetapi arah arus juga berpengaruh.
Elemen/komponen listrik digolongkan menjadi :
1. Menyerap energi
Jika arus positif meninggalkan terminal positif menuju terminal
elemen/komponen, atau arus positif menuju terminal positif elemen/komponen
tersebut.
2. Mengirim energi
Jika arus positif masuk terminal positif dari terminal elemen/komponen, atau
arus positif meninggalkan terminal positif elemen/komponen.
Energi yang diserap/dikirim pada suatu elemen yang bertegangan v dan muatan yang
melewatinya Δq adalah Δw = vΔq
Satuannya : Joule (J)
Muatan listrik hanya akan mengalir dalam penghantar jika ujung-ujung penghantar memiliki beda potensial. Energi yang digunakan untuk memindahkan muatan listrik sebesar Q dalam sebuah penghantar yang memiliki beda potensial antara ujung-ujungnya sebesar V dapat dirumuskan sebagai:
Dimana:
W adalah energi listrik dalam joule (J),
Q adalah muatan listrik dalam coulomb (C), dan
V adalah beda potensial dalam volt (V).
Contoh:
Hitunglah besarnya energi listrik yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik sebesar 8 coulomb dari ujung-ujung penghantar yang memiliki beda potensial sebesar 12 volt.
Diketahui:
Q = 8 C
V = 12 V
Ditanyakan: W
Jawab:
W = Q.V
W = 8 C x 12 V
W = 96 CV
W = 96 Joule
Hubungan antara V, I dan W
Kuat arus listrik dalam suatu penghantar dihitung dari banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik.
Secara matematis dapat dirumuskan menjadi:
Berdasarkan persamaan di atas, energi listrik dapat juga dekspresikan dalam bentuk lain.
Jika:
W = Q.V………………………………….….………(a) , dan
Q = I.t ……………………………………………….(b)
bila persamaan (b) disubstitusikan ke dalam persamaan (a) maka akan didapatkan
W = (I.t) V, atau:
Dimana:
I adalah kuat arus listrik dalam ampere (A),
Q adalah muatan listrik dalam coulomb (C),
t adalah waktu dalam second (s), dan
W adalah energi listrik dalam joule (J).
Contoh:
Beda potensial listrik 12 volt antara ujung-ujung penghantar, mengalirkan arus listrik sebesar 2 ampere. Jika arus listrik mengalir selama 2 menit, hitunglah besarnya energi listrik yang diperlukan untuk memindahkan muatan-muatan listrik antara ujung-ujung penghantar tersebut.
Diketahui:
V = 12 volt
I = 2 ampere
T = 2 menit = 120 detik
Ditanya : W
Jawab:
W = V.I.t
W = 12 volt x 2 ampere x 120 detik
W = 2880 J
Jika persamaan pada Hukum Ohm V = R.I kita substitusikan, maka energi listrik dapat diekspresikan kembali dalam bentuk yang lain:
I adalah kuat arus listrik dalam ampere (A),
Q adalah muatan listrik dalam coulomb (C),
t adalah waktu dalam second (s), dan
W adalah energi listrik dalam joule (J).
Contoh:
Beda potensial listrik 12 volt antara ujung-ujung penghantar, mengalirkan arus listrik sebesar 2 ampere. Jika arus listrik mengalir selama 2 menit, hitunglah besarnya energi listrik yang diperlukan untuk memindahkan muatan-muatan listrik antara ujung-ujung penghantar tersebut.
Diketahui:
V = 12 volt
I = 2 ampere
T = 2 menit = 120 detik
Ditanya : W
Jawab:
W = V.I.t
W = 12 volt x 2 ampere x 120 detik
W = 2880 J
Jika persamaan pada Hukum Ohm V = R.I kita substitusikan, maka energi listrik dapat diekspresikan kembali dalam bentuk yang lain:
W = V.I.t
W = (R.I) I.t
W = (R.I) I.t
Sehingga dapat dituliskan menjadi:
Dengan I adalah kuat arus listrik dalam ampere (A), R adalah hambatan penghantar dalam ohm
Jika hukum ohm dinyatakan dengan
Jika hukum ohm dinyatakan dengan
maka persamaan lainnya adalah
Dengan:
V adalah beda potensial dalam satuan volt (V) antara ujung-ujung penghantar, dan
R adalah hambatan penghantar dalam satuan ohm ().
Contoh:
1. Sebuah seterika listrik memiliki hambatan 1000 ohm digunakan selama 15 menit, jika energi listrik yang terpakai adalah 81000 joule. Hitunglah kuat arus listrik yang mengalir dalam seterika.
Diketahui:
R = 1000 ohm
T = 15 menit = 900 detik
W = 81000 joule
Ditanyakan : I
Jawab:
V adalah beda potensial dalam satuan volt (V) antara ujung-ujung penghantar, dan
R adalah hambatan penghantar dalam satuan ohm ().
Contoh:
1. Sebuah seterika listrik memiliki hambatan 1000 ohm digunakan selama 15 menit, jika energi listrik yang terpakai adalah 81000 joule. Hitunglah kuat arus listrik yang mengalir dalam seterika.
Diketahui:
R = 1000 ohm
T = 15 menit = 900 detik
W = 81000 joule
Ditanyakan : I
Jawab:
I2 = 81000 J/ (1000 ohm . 900 s)
I2 = 81000J/900000 ohm.s
I2 = 0.09 A
I = 0.3 A
2. Sebuah lampu yang hambatannya 484 ohm dipasang pada tegangan 220 V selama 5 jam. Tentukan besarnya energi yang terpakai akibat penggunaan lampu tersebut.
Diketahui:
V = 220 V
R = 484 ohm
T = 5 jam = 18 000 detik
Ditanyakan : W
Jawab:
I2 = 81000J/900000 ohm.s
I2 = 0.09 A
I = 0.3 A
2. Sebuah lampu yang hambatannya 484 ohm dipasang pada tegangan 220 V selama 5 jam. Tentukan besarnya energi yang terpakai akibat penggunaan lampu tersebut.
Diketahui:
V = 220 V
R = 484 ohm
T = 5 jam = 18 000 detik
Ditanyakan : W
Jawab:
W = (2202 V2/484ohm) x 18 000 detik
W = (48400/484) x 18000 joule
W = 100 x 18000 J
W = 1 800 000 J
DAYA LISTRIK
Pengertian Daya Listrik
Daya didefinisikan sebagai kecepatan untuk melakukan usaha, sedangkan usaha di dalam listrik adalah perubahan bentuk energi, maka daya listrik adalah kecepatan alat untuk mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lain.
Berdasarkan definisi di atas maka daya dapat dirumuskan:
W = (48400/484) x 18000 joule
W = 100 x 18000 J
W = 1 800 000 J
DAYA LISTRIK
Pengertian Daya Listrik
Daya didefinisikan sebagai kecepatan untuk melakukan usaha, sedangkan usaha di dalam listrik adalah perubahan bentuk energi, maka daya listrik adalah kecepatan alat untuk mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lain.
Berdasarkan definisi di atas maka daya dapat dirumuskan:
Jika dinyatakan dalam persamaan matematika maka dapat dituliskan sebagai:
Dimana:
P adalah daya listrik dalam J/s atau watt (W),
W adalah energi listrik dalam joule (J), dan
t adalah waktu dalam second (s).
Dengan demikian persamaan energy dapat dituliskan menjadi W = P.t.
Berdasarkan persamaan di atas maka satuan energi dapat dituliskan sebagai watt second (Ws), sedangkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam penghitungan tarif listrik, adalah kilowatt jam atau kiloWatt hour yang disingkat kWh.
Untuk menggambarkan besarnya 1 kWh dapat dilakukan konversi ke dalam bentuk satuan lain:
1 kWh = 1 kilo watt jam
= 1.000 watt x 3.600 second
= 3.600.000 watt second = 3.600.000 joule.
Contoh:
1. Sebuah alat listrik memiliki spesifikasi sebagai berikut 100 W/ 220 V.
a. Apakah maksud dari tulisan di atas
b. Apakah artinya daya alat 100 watt
c. Hitunglah energi listrik yang terpakai jika alat tersebut digunakan selama 10 jam
Diketahui:
Spesifikasi alat 100 W/220 V
Jawab:
a. 100 W/220V artinya, alat tersebut akan memiliki daya 100 watt jika di pasang pada tegangan 220 volt.
b. 100 watt artinya: alat tersebut memiliki kecepatan mengubah energi listrik menjadi energi lain sebesar 100 joule tiap detiknya.
c. Energi listrik yang terpakai:
W = P. t
W = 100 watt x 10 jam
W = 1000 watt jam = 1 kWjam = 3 600 000 joule.
2. Selama 10 jam sebuah alat telah mengubah energi listrik sebesar 3600 kilo joule. Hitunglah daya alat tersebut.
Diketahui:
W = 3600 kilo joule = 3600000 J
T = 10 jam = 10 x 3600 second = 36000 s
Ditanyakan : P
Jawab:
P = 3600000J/36000 s
P = 1000 watt= 1 kW
Jika energi listrik dituliskan sebagai :
P adalah daya listrik dalam J/s atau watt (W),
W adalah energi listrik dalam joule (J), dan
t adalah waktu dalam second (s).
Dengan demikian persamaan energy dapat dituliskan menjadi W = P.t.
Berdasarkan persamaan di atas maka satuan energi dapat dituliskan sebagai watt second (Ws), sedangkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam penghitungan tarif listrik, adalah kilowatt jam atau kiloWatt hour yang disingkat kWh.
Untuk menggambarkan besarnya 1 kWh dapat dilakukan konversi ke dalam bentuk satuan lain:
1 kWh = 1 kilo watt jam
= 1.000 watt x 3.600 second
= 3.600.000 watt second = 3.600.000 joule.
Contoh:
1. Sebuah alat listrik memiliki spesifikasi sebagai berikut 100 W/ 220 V.
a. Apakah maksud dari tulisan di atas
b. Apakah artinya daya alat 100 watt
c. Hitunglah energi listrik yang terpakai jika alat tersebut digunakan selama 10 jam
Diketahui:
Spesifikasi alat 100 W/220 V
Jawab:
a. 100 W/220V artinya, alat tersebut akan memiliki daya 100 watt jika di pasang pada tegangan 220 volt.
b. 100 watt artinya: alat tersebut memiliki kecepatan mengubah energi listrik menjadi energi lain sebesar 100 joule tiap detiknya.
c. Energi listrik yang terpakai:
W = P. t
W = 100 watt x 10 jam
W = 1000 watt jam = 1 kWjam = 3 600 000 joule.
2. Selama 10 jam sebuah alat telah mengubah energi listrik sebesar 3600 kilo joule. Hitunglah daya alat tersebut.
Diketahui:
W = 3600 kilo joule = 3600000 J
T = 10 jam = 10 x 3600 second = 36000 s
Ditanyakan : P
Jawab:
P = 3600000J/36000 s
P = 1000 watt= 1 kW
Jika energi listrik dituliskan sebagai :
Maka, hubungan antara energi listrik (W), beda potensial (V), kuat arus listrik (I), dan daya listrik (P) dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana :
P = daya llistrik dalam watt (W),
I = kuat arus listrik dalam ampere (A),
V = beda potensial listrik dalam volt (V),
R = hambatan alat dalam ohm ().
DAYA LISTRIK PADA SUATU ALAT
Beberapa contoh alat listrik dan spesifikasinya:
P = daya llistrik dalam watt (W),
I = kuat arus listrik dalam ampere (A),
V = beda potensial listrik dalam volt (V),
R = hambatan alat dalam ohm ().
DAYA LISTRIK PADA SUATU ALAT
Beberapa contoh alat listrik dan spesifikasinya:
Daya listrik alat akan berubah jika tegangan sumber berubah, hal tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
Daya listrik alat, berbanding lurus dengan kuadrat tegangan sumber. Dengan demikian jika tegangan sumber naik 2 kali maka daya alat akan bertambah 4 kali, dan jika tegangan sumber turun ½ kali maka daya alat menjadi ¼ kali semula.
Contoh:
1. Sebuah lampu memiliki spesifikasi 220 V / 100 W, hitunglah daya lampu jika tegangan sumber:
a. 110 V
b. 440 V
Diketahui:
Spesifikasi alat 220 V / 100 W
Ditanya:
a. Daya pada tegangan V2 = 110 V
V1 = 220 V 100 W
V2 = 110 V ? W
Jawab:
R1 = R2
P2 = (110/220)2 x 100 W
P2 = ( ½ )2 x 100 W
P2 = ¼ x 100 W = 25 W
b. Daya pada tegangan V2 =440 V
V1 = 220 V 100 W
V2 = 440 V ? W
Jawab:
R1 = R2
P2 = (2)2 x 100 W
P2 = 4 x 100 W = 400 W
PENGGUNAAN SATUAN kWh
Sudah di jelaskan di bagian terdahulu bahwa kWh adalah satuan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga alat ukur energi listrik sering disebut sebagai kWh meter. Bagaimanakah menentukan besarnya energi listrik yang terpakai oleh konsumen?
Apakah yang dimaksud dengan tarif dasar listrik (TDL)?
Dapatkah kita menghitung sendiri banyaknya pemakaian energi listrik dalam kehidupan sehari-hari?
Untuk menghitung besarnya energi listrik yang terpakai dalam kehidupan sehari hari setidaknya ada dua cara:
1. Dengan menggunakan persamaan W = P.t
2. Dengan menggunakan alat ukur kWh meter
1. Penghitungan energi lsitrik dengan persamaan W = P.t
Penghitungan dengan cara ini diperlukan daftar nama alat-alat beserta spesifikasi alatnya serta waktu pemakaiannya:
Sebagai contoh:
1. Sebuah rumah tangga menggunakan 4 buah lampu, masing-masing dayanya 18 watt selama rata-rata 12 jam/hari, sebuah pompa air yang dayanya 125 watt selama 6 jam/hari, 1 buah kulkas yang dayanya 100 watt selama 7 jam/hari. Jika tarif dasar listrik Rp 1000 / kWh, hitunglah tarif yang di bayar ke PLN setiap bulannya.
Jawab:
Contoh:
1. Sebuah lampu memiliki spesifikasi 220 V / 100 W, hitunglah daya lampu jika tegangan sumber:
a. 110 V
b. 440 V
Diketahui:
Spesifikasi alat 220 V / 100 W
Ditanya:
a. Daya pada tegangan V2 = 110 V
V1 = 220 V 100 W
V2 = 110 V ? W
Jawab:
R1 = R2
P2 = (110/220)2 x 100 W
P2 = ( ½ )2 x 100 W
P2 = ¼ x 100 W = 25 W
b. Daya pada tegangan V2 =440 V
V1 = 220 V 100 W
V2 = 440 V ? W
Jawab:
R1 = R2
P2 = (2)2 x 100 W
P2 = 4 x 100 W = 400 W
Penerapan hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari
Coba Anda
perhatikan bola lampu di rumah! Bila bola lampu diberi tegangan (V), apa yang
terjadi? Yang terjadi adalah arus mengalir melalui filamen, sehingga bola lampu
menyala.
Tegangan
yang diberikan pada suatu alat listrik seperti bola lampu harus disesuaikan
dengan tegangan yang seharusnya diperuntukkan bagi alat tersebut. Jika lampu
220 V diberi tegangan 110 V, filamen lampu akan dialiri oleh arus yang lebih
kecil dari yang seharusnya sehingga lampu 220 V tersebut, menyala redup.
Sebaliknya jika lampu 110 V diberi tegangan 220 V, filamen lampu akan dialiri
oleh arus yang terlalu besar dari yang seharusnya sehingga lampu 110 V
filamennya terbakar.
Contoh cara menghitung kuat arus
listrik dengan hukum ohm:
Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12
volt dipakai untuk menyalakan lampu yang mempunyai hambatan 60 W, berapa kuat
arus yang mengalir pada lampu ?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 12 volt
Diketahui: V = 12 volt
R = 60 W
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab: I = V / R
= 12 / 60
Jadi besar kuat arus listrik yang
mengalir pada lampu 0,2 ampere.
Jadi Anda
harus memahami, bila Anda mempunyai sesuatu alat listrik harus dengan tegangan
yang ada di rumah dan tegangan yang tercantum di alat listrik tersebut. Jelas!
PENGGUNAAN SATUAN kWh
Sudah di jelaskan di bagian terdahulu bahwa kWh adalah satuan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga alat ukur energi listrik sering disebut sebagai kWh meter. Bagaimanakah menentukan besarnya energi listrik yang terpakai oleh konsumen?
Apakah yang dimaksud dengan tarif dasar listrik (TDL)?
Dapatkah kita menghitung sendiri banyaknya pemakaian energi listrik dalam kehidupan sehari-hari?
Untuk menghitung besarnya energi listrik yang terpakai dalam kehidupan sehari hari setidaknya ada dua cara:
1. Dengan menggunakan persamaan W = P.t
2. Dengan menggunakan alat ukur kWh meter
1. Penghitungan energi lsitrik dengan persamaan W = P.t
Penghitungan dengan cara ini diperlukan daftar nama alat-alat beserta spesifikasi alatnya serta waktu pemakaiannya:
Sebagai contoh:
1. Sebuah rumah tangga menggunakan 4 buah lampu, masing-masing dayanya 18 watt selama rata-rata 12 jam/hari, sebuah pompa air yang dayanya 125 watt selama 6 jam/hari, 1 buah kulkas yang dayanya 100 watt selama 7 jam/hari. Jika tarif dasar listrik Rp 1000 / kWh, hitunglah tarif yang di bayar ke PLN setiap bulannya.
Jawab:
Biaya yang terpakai selama sebulan = banyaknya pemakaian/hari x 30 hari x biaya/kWh
Biaya = 2.314 kWh x 30 x Rp 1000 = Rp 69420.
2. Penghitungan energi lsitrik dengan alat ukur kWh
Dengan kWh meter, jumlah energi yang terpakai sudah tertulis, konsumen dapat melakukan penghitungan dengan menghitung selisih pemakaian bulan berjalan dengan bulan sebelumnya.
Sebagai contoh:
a. Pada awal bulan April angka yang tertera 4.216 kWh, sedangkan awal bulan Mei tertera 4.527 kWh. Maka energi listrik yang telah digunakan adalah 4.527 kWh − 4.216 kWh = 311 kWh.
Dengan mengalikan angka tersebut dengan harga tiap kWh, maka biaya penggunaan energi listrik di rumah diketahui.
Jika harga TDL adalah Rp 1000 /kWh, maka tarif yang harus di bayar adalah:
Biaya = 2.314 kWh x 30 x Rp 1000 = Rp 69420.
2. Penghitungan energi lsitrik dengan alat ukur kWh
Dengan kWh meter, jumlah energi yang terpakai sudah tertulis, konsumen dapat melakukan penghitungan dengan menghitung selisih pemakaian bulan berjalan dengan bulan sebelumnya.
Sebagai contoh:
a. Pada awal bulan April angka yang tertera 4.216 kWh, sedangkan awal bulan Mei tertera 4.527 kWh. Maka energi listrik yang telah digunakan adalah 4.527 kWh − 4.216 kWh = 311 kWh.
Dengan mengalikan angka tersebut dengan harga tiap kWh, maka biaya penggunaan energi listrik di rumah diketahui.
Jika harga TDL adalah Rp 1000 /kWh, maka tarif yang harus di bayar adalah:
Pemakaian energi = 4.527 kWh − 4.216 kWh = 311 kWh
Biaya = pemakaian energi x biaya/kWh
Biaya = 311 kWh x Rp 1000/kWh : Rp 311 000
BIAYA LISTRIK
Di negara kita, perusahaan pemasok listrik bagi pelanggan (masyarakat) adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Atas pemakaian listrik, oleh PLN pelanggan dikenakan biaya tertentu dalam rentang satu bulan.
Biaya listrik yang
digunakan oleh pelanggan dihitung berdasarkan banyaknya energi listrik yang
digunakan. Dalam perhitungan PLN, satuan energi listrik yag digunakan adalah
kWh (kilo watt hour) atau dalam bahasa Indonesia diartikan kilo watt jam. Dari
satuan ini, maka basis waktunya adalah dalam jam.
Rumus energi listrik
adalah:
W = energi listrik (kWh)
p = daya listrik (W)
t = waktu (jam)
Contoh
1:
Sebuah rumah
menyalakan sebuah lampu 25 W selama 4 jam sehari. Jika harga listrik Rp 500,-
per kWh, berapakah biaya yang harus dibayarkan dalam sebulan (30 hari)?
Jawab:
Diketahui:
p = 25 W (daya)
Jawab:
Diketahui:
p = 25 W (daya)
t = 4 jam
Harga = Rp 500,00/kWh
ditanya:
Biaya = ?
Karena biaya
berdasarkan besar energi, maka yang dihitung adalah energi.
W = p x t
= 25 x 4
= 100 Wh (sehari)
Dalam sebulan,
W = 30 x 100 Wh
= 3000 Wh
= 3 kWh
Biaya = Rp. 500,00 x 3 kWh
= Rp 1.500,00
Jadi biaya yang harus
dibayar dalam sebulan Rp 1.500,00
Contoh
2:
Sebuah rumah menyalakan sebuah lampu 40 W selama 10 jam sehari, sebuah TV 150 w selama 8 jam sehari, dan sebuah kipas angin 60 w, 4 jam sehari. Jika harga listrik Rp 500,- per kWh, berapakah biaya yang harus dibayar dalam sebulan?
Jawab :
MANFAAT ENERGI LISTRIK
Kita lihat di dalam rumah kita di bergabgai sudut banyak alat yang
menggunakan listri karena LISTRIK itu sangat beguna bagi
manusia. LISTRIK mempunyai manfaat
yang sangat besar kita bisa menggunakan untuk memasak,untuk menyalakan
lampu,menghidupkan radio dan berbagai macam yang lain . jadi demikian LISTRIK sudah menjadi sebuah yang harus ada . dalam pemanfaatannya LISTRIK di bedakan menjadi sebagai berikut :
- LISTRIK sebagai penghasil cahaya setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang di pasang .gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam datang dan sebagai pengganti cahaya matahari.cara kerja nya kalao arus LISTRIK mengalir pada kawat wolfarm yang pada lampu akan panas dan mengakibatkan berpijar.kawat wolfram ini bersifat halus dan berhambatan tinggi.
- LISTRIK sebagai penghasil panas.
Kalo LISTRIK sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang
menggunakan elemen pemanas. bisanya di gunkan untuk keperluan rumah tangga
seperti untuk memasak (kompor LISTRIK),untuk menanak nasi (magic
com),untuk menyetrika (setrika LISTRIK) dan masih banyak lagi
alat yang menggunakan pemanas.bila arus mengalir pada nikel atau elemn pemanas
maka akan mengakibatkan panas , panas inilah yang di gunakan untuk kebutuhan
sehari hari.
- LISTRIK sebagai penghasil gerak di dalam kehidupan sehari hari
Kita sering menjumpai
berbagai macam kebutuhan yang mengguanakn liistrik untuk menghasilkan gerak
.sebagi contoh motor,mobil kipas angin dan lain lain alat ini menghasilkan
gerak untuk berjalan atapun untuk memudahkan manusia dalam segala aktivitasnya.
cara kerjanya bila arus mengallir pada rangkaian motor . motor juga dapat
menghasilkan angin dengan cara beri baling baling pada ujung
motor.
Jadi kalo kita mengerti
masih banyak lagi manfaat energi LISTRIK tinggal kita cara
pengaplikasiannya.
MENGENAL PERALATAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL
Mungkin
sebagian sudah tahu nama dan fungsi dari peralatan instalasi listrik pada
tempat tinggal kita, tapi bagi yang belum, artikel ini bisa digunakan untuk
berkenalan dengan fungsi dan jenis peralatan listrik tersebut secara umum.
Pengenalan peralatan
listrik instalasi listrik rumah tinggal ini akan dimulai dengan Bargainser.
BARGAINSER
BARGAINSER
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
·
MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk
memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan
melebihi nilai batasannya.
MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
·
Meter listrik atau kWh meter, berfungsi untuk mengukur besaran daya yang
digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada
bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital
yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
·
Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan
akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin
control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar,
dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.
Pada kanal output Bargainser biasanya
terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang
dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser
terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.
PENGAMAN
LISTRIK
Instalasi
listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan
rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal
tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.
Terdapat dua
jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
a. Pengaman lebur biasa atau
biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan
cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut
dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.
b. Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan
merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan
panas .
SAKELAR
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu penghantar.
Berdasarkan besarnya
tegangan, sakelar
dapat dibedakan menjadi
- sakelar bertegangan
rendah.
- Sakelar tegangan
menengah.
- Sakelar tegangan
tinggi serta sangat tinggi.
Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
- Sakelar in-bow,
sakelar yang ditanam didalam tembok.
- Sakelar out-bow,
sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.
Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu
·
Sakelar
on-off, merupakan sakelar
yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on.
Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada
posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.
·
Sakelar
push-on, merupakan sakelar
yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan
secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke
posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk
sakelar bel rumah.
Berdasarkan jenis
per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
·
Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang
terhubung dengan sumber
listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik
yang digunakan.
·
Sakelar
majemuk/ seri, merupakan sakelar
yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun
memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik
yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar
tersebut.
STOP KONTAK
Stop kontak merupakan
komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik
dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka
diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada
stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta
fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
·
Stop
kontak kecil, merupakan stop
kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada
daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
·
Stop
kontak besar, juga merupakan stop
kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas
dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya
digunakan untuk daya yang lebih besar.
Sedangkan berdasarkan tempat
pemasangannya.
Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
·
Stop
kontak in bow, merupakan stop
kontak yang dipasang didalam tembok.
·
Stop
kontak out bow, yang dipasang diluar
tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai
stop kontak portable.
STEKER
Steker atau
Staker atau yang kadang sering disebut
colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan
merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik
dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik
tersebut dapat digunakan.
Berdasarkan fungsi dan
bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu :
- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.
- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.
KABEL
Kabel listrik
merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke
sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang
digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:
1.
NYA, kabel jenis ini merupakan kabel
listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah
kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna
merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis,
sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan
binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam
pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC
atau besi.
2. NYM, merupakan kabel listrik yang
berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4.
Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi
bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM
ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
3. NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC,
berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah,
sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.
4.
NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel
serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa
digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai
sedang.
Demikian sekilas
pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal,
keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat
merupakan penjelasan secara umum.
Mantapp broooo ngertii sekrang broo!! kerenn kerennn buat yg lainyna nyaa
ReplyDelete